APBN Sisa Rp 17,1 Triliun, Bahlil Lahadalia Tegaskan IKN Belum ada Investor Asing, Netizen: Menuju Indonesia Cemas
1 min readBahlil Lahadalia menegaskan susahnya mencari investor asing untuk berinvestasi di IKN.
Menteri investasi menambahkan ada sejumlah faktor kenapa investor asing tak kunjung datang.
Pemindahan ibu kota dari Jakarta menuju IKN di Kalimantan membutuhkan APBN yang cukup besar.
Infrastruktur belum sepenuhnya selesai
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut menjelaskan beberapa klaster yang belum rampung.
“kalau ditanya kenapa belum ada investor asing, desain klister pertama selesai di lingkaran 1,” ujar Bahlil Lahadalia dikutip kilat.com dari Instagram @ngomonginuang Selasa, 18 Juni 2024.
Bahlil juga menambahkan wilayah klaster pertama lingkaran 1 berlokasi di kawasan inti pusat pemerintahan.
“Klaster pertama ini selesai di lingkaran 1 Kawasan inti pusat pemerintahan/KIPP IKN,” ujarnya.
APBN semakin menipis
Pembangunan tahap 1 IKN membutuhkan kurang lebih Rp466 triliun memakai dana APBN, BUMN, dan KPBU.
Dengan rincian anggaran APBN Rp89,4 triliun, BUMN Rp123,2 triliun, dan KPBU mencapai Rp253,4 triliun.
Namun faktanya sampai saat ini seluruh pembangunan IKN masih menggunakan APBN.
Tercatat hingga akhir 2024, dana APBN sudah terpakai Rp73,2 triliun untuk pembangunan infrastruktur.
Seperti contohnya jalan utama, infrastruktur sanitasi air, istana Presiden, dan kantor Wakil Presiden.
Oleh karena itu, beberapa netizen ikut berkomentar sekaligus cemas nasib IKN kedepannya.
“Menuju Indonesia cemas,” tulis akun @bravest***.
“Yg percaya omong kosong bahwa udh bnyk investor yg tertarik, skrg menghilang dr lane,” ucap akun @dasx***.(*)
Sumber: kilat
Foto: Potret Ibu Kota Nusantara (instagram @bahlillahadalia)