Muhammadiyah Tak Ragu Tinggalkan BSI Usai Felicitas Tallulembang Jadi Komisaris Tuai Pujian: Politik Tak Bisa Beli Tokoh
2 min readPP Muhammadiyah dinilai tak ragu tinggalkan Bank Syariat Islam (BSI) usai penunjukan Felicitas Tallulembang sebagai Komisaris.
Meski Muhammadiyah tak menampik bahwa ada kekecewaan atas tersingkirnya Abdul Mu’ti dalam jajaran Komisaris BSI.
Namun usai Felicitas Tallulembang duduki jabatan Komisaris BSI, Muhammadiyah kini resmi memindahkan asetnya capai Rp15 Triliun.
Alhasil langkah berani PP Muhammadiyah ini menuai beragam pujian seperti yang dikutip Kilat dari akun Facebook Jonru Ginting pada Selasa, 18 Juni 2024.
Insiden penarikan aset Muhammadiyah dari BSI dinilai menjadi pelajaran berharga bagi muslim lainnya.
Dimana jalur ekonomi bisa dijadikan alat untuk memperjuangkan umat seperti apa yang dilakukan organisasi Islam tersebut.
“Mereka itu kuat dalam membangun ekonomi yang hasilnya bargaining power sangat kuat,” ungkapnya.
Tak pelak Muhammadiyah dinilai tak goyah atas penunjukkan Felicitas Tallulembang sebagai Komisaris BSI.
Pasalnya dengan aset besar itu tanpa pengawasan orang internal dari Muhammadiyah dinilai tak adil.
Alhasil bermodalkan dana fantastis Rp15 Triliun, Abdul Mu’ti dkk memilih hengkang dari bank BUMN tersebut.
“Tak usah berkoar-koar di medsos. Mereka cukup menarik uangnya dari bank, maka selesailah urusannya,” imbuhnya.
Kuatnya Muhammadiyah dalam bidang ekonomi dan bisnis juga dinilai membuat organisasi Islam tersebut tak bisa ‘ditawar’ untuk sebuah kepentingan.
Termasuk saat Felicitas Tallulembang menyingkirkan Abdul Mu’ti sebagai kandidat Muhammadiyah dalam jajaran Komisaris BSI.
“Para tokoh politik pun tidak bisa ‘membeli’ mereka,” tandasnya.
Itu tadi pandangan publik soal Muhammadiyah yang mantap tinggalkan BSI usai Felicitas Tallulembang jadi Komisaris, tinggalkan Abdul Mu’ti. (*)
Sumber: kilat
Foto: Komisaris BSI Felicitas Tallulembang dan Abdul Mu’ti sekum PP Muhammadiyah. ( Instagram/@_dr.felicitas/@abe_mukti)