Hacker Pelaku Peretas PDN Kembalikan Data Secara Gratis, Dosen ITB Curigakan Empat Hal Ini: Beneran Percaya?
2 min readKasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN) oleh hacker saat ini memasuki babak baru.
Pernyataan hacker yang diduga pelaku peretasan Pusat Data Nasional (PDN) menuai beragam tanggapan dari sejumlah pihak.
Baru-baru ini, pegiat media sosial sekaligus Dosen ITB Ardianto Satriawan mengungkapkan empat kejanggalan terhadap sejumlah pernyataan hacker yang diduga pelaku peretasan Pusat Data Nasional (PDN).
Sebelumnya, melalui keterangan tertulisnya dengan menggunakan Bahasa Inggris, hacker yang diduga kuat sebagai pelaku peretasan PDN menyampaikan permohona maafnya.
Pihaknya juga mengungkapkan akan mengembalikan PDN yang dicurinya secara gratis.
“Rabu ini kami akan memberikan kuncinya secara gratis,” tulis sang hacker seperti dikutip Kilat.com dari akun X @stealthmole_int Selasa, 2 Juli 2024.
Menurutnya, pembobolan tersebut dilakukan sebagai pelajaran untuk Pemerintah soal pentingnya perlindungan data.
Pihaknya juga membantah bahwa pembobolan tersebut bermuatan politis.
“Kami berharap tindakan kami memperjelas kepada Anda betapa pentingnya membiayai industri dan merekrut spesialis yang berkualifikasi,” ujarnya.
“Serangan kami tidak membawa konteks politik, hanya pentest dengan pasca bayar,” lanjutnya.
Sang hacker juga menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Indonesia lantaran aksi pembobolan tersebut menyebabkan kelumpuhan aktivitas di sejumlah sektor, salah satunya keimigrasian.
“Warga indonesia kami mohon maaf karena hal ini berdampak pada semua orang,” ungkapnya.
“Kami juga mohon terima kasih dan kepastian masyarakat bahwa kami telah mengambil keputusan tersebut secara sadar dan mandiri,” sambungnya.
Menanggapi hal itu, Dosen ITB Ardianto Satriawan membeberkan empat kecurigaannya terkait pernyataan sang hacker tersebut.
“Ada beberapa kemungkinan: 1) Hackernya beneran kasihan sama kita, jadi dia kasih kunci dekripsi ransomwarenya, tapi beneran percaya?,” kata Ardianto melalui akun X-nya.
Ardianto juga mengaku curiga bahwa sang hacker menerima tebusan dari Pemerintah namun diminta untuk bungkam.
Sehingga, sang hacker mengungkapkannya akan mengembalikan ransom-nya secara gratis.
“Ransom-nya, 8 juta dolar, dibayar sama pemerintah, tapi bikin deal di belakang untuk bikin pengumuman bahwa dia kasih gratis,” ujarnya.
“Untuk kemungkinan nomor 2 terjadi, maka ransom yang dibayar bisa jadi lebih dari yang diminta. Ada uang tutup mulut. Ini kan lawannya penjahat,” jelasnya.
Selain itu, Ardianto juga mengaku curiga bahwa sang hacker benar mengembalikan datanya secara gratis namun telah mencuri salinannya untuk dijual di pasar gelap.
“Kemungkinan nomor 1, tapi hacker-nya udah melakukan sesuatu sama datanya, misal dijual sebagai data breach di dark web. Ini udah 2 minggu lebih datanya kena kan?,” tuturnya.(*)
Sumber: kilat
Foto: Pernyataan tertulis hacker diduga pelaku peretasan PDN (Twitter @tealthmole_int)