19 Oktober 2025

kabarterkini24

Berita Terkini, Kabar Terkini dan Terupdate

TAMPANG 6 Mahasiswa Hina Timothy Anugerah yang Akhiri Hidup Lompat dari Gedung, Cuma Sanksi Nilai D

Inilah tampang 6 mahasiswa Universitas Udayana, Bali yang menghina almarhum Timothy Anugerah Saputra yang akhiri hidup dengan lompat dari gedung kampus. 
Setelah menjadai viral di media sosial, 6 mahasiswa Iniversitas Udayana yang menghina Timothy Anugerah Saputra itu mendapatkan sanksi nilai D atau tidak lulus untuk semua mata kuliah yang sedang berjalan. 
Berikut adalah identitas enam mahasiswa yang telah menghina almarhum Timothy Anugerah Saputra:
1. Leonardo Jonathan Handika Putra, Mahasiswa sekaligus Wakil Ketua BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana angkatan 2022
2. Maria Victoria Viyata Mayos mahasiswa FISIP angkatan 2023 sekaligus Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra 
3. Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama selaku mahasiswa FISIP Unud sekaligus Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis dan Pendidikan Himapol FISIP Unud 
4. Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana Mahasiswa FISIP 2025 sekaligus Wakil Kepala Departemen Minat dan Bakat Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra 
5. Vito Simanungkalit Mahasiswa FISIP Unud 2025 sekaligus Wakil Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra 
6. Putu Ryan Abel Perdana Tirta Mahasiswa FISIP angkatan 2023 sekaligus Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Mahasiswa FISIP Udayana 
Terkait hal tersebut,  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana telah melaksanakan rapat pembahasan.
Hal ini terkait mahasiswa berinisial TAS melompat dari gedung lantai 4 FISIP Unud di Jalan Sudirman, Denpasar. 
Hasil rapat tersebut akan diteruskan kepada Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) Universitas Udayana untuk dilakukan penyelidikan dan penanganan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 
Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana, Dr Dewi Pascarani mengatakan, untuk pendalaman kasus kekerasan akan dilakukan berdasarkan Permendikbudristek 55 tahun 2024. 
“Adalah tugas dan wewenang dari Satgas PPK-Unud dan mekanisme-nya ada di satgas.”
“Umumnya dilakukan pemeriksaan secara tertutup pada pihak-pihak terkait sesuai amanat permendikbudristek,” jelasnya pada, Jumat 17 Oktober 2025. 
Sementara untuk beberapa mahasiswa yang melakukan perundungan kepada korban usai TAS meninggal dunia, akan direkomendasikan untuk memberikan nilai D atau tidak lulus pada semua mata kuliah semester berjalan. 
“Dari fakultas kemarin telah merekomendasi prodi untuk memberikan nilai D (tidak lulus) pada semua mata kuliah semester berjalan, karena soft skill merupakan salah satu komponen penilaian dalam perkuliahan.”
“Tapi sanksi akhir nanti akan diputuskan berdasarkan rekomendasi Satgas PPK setelah pendalaman kasus oleh satgas,” imbuhnya. 
Untuk jumlah mahasiswa yang akan diberikan sanksi nilai D masih menanti pendalaman dari Satgas PPK. 
“Kami masih menunggu hasil pendalaman satgas,” pungkasnya.
MINTA MAAF
Enam mahasiswa pembully almarhum TAS di percakapan group WhatsApp meminta maaf di media sosial. 
Keenam mahasiswa ini sebelumnya melakukan perundungan terhadap almarhum, salah satunya dengan menyamakan foto saat korban jatuh dari Gedung FISIP dengan selebgram Kekeyi. 
Tak hanya itu, di antara enam mahasiswa tersebut salah satu mahasiswa juga mengatakan “nanggung bgt klok bnuh diri dri lantai 2 yak”.
Adapun kutipan pernyataan minta maaf dari keenam mahasiswa tersebut: 
Leonardo Jonathan Handika Putra, Mahasiswa sekaligus Wakil Ketua BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana angkatan 2022 : 
Saya memohon maaf atas polemik yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di social media terhadap ketikan dan perilaku saya yang telah menghina kepada almarhum saya tidak membenarkan terhadap perilaku saya saya menyesal atas perilaku yang telah saya lakukan saya memohon maaf sebesar-besarnya terhadap almarhum dan keluarga saya juga turut berduka cita terhadap almarhum dan juga keluarga saya siap atas konsekuensi yang nantinya diberikan kepada saya dan saya juga siap untuk mundur dari jabatan wakil ketua BEM FKP Udayana. 
Maria Victoria Viyata Mayos mahasiswa FISIP angkatan 2023 sekaligus Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra : 
Pertama-tama saya mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga dan juga kerabat almarhum TAS. Saya sangat menyesal atas tindakan saya dan ketika saya yang sangat tidak pantas kepada almarhum saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga dan kerabat juga pihak yang kecewa terhadap tindakan saya di sini saya ingin riskan bahwa saya sama sekali tidak kenal dan juga saya tidak terikat dalam perlindungan kepada almarhum semasa hidupnya namun saya menyadari peristiwa ini saya sangat mengaku salah di sini saya siap menerima konsekuensi dan juga sanksi dari pihak kampus. Dengan peristiwa ini merupakan pembelajaran bagi saya untuk bertindak selalu hati-hati dan hijab dalam perkataan juga perbuatan saya bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama selaku mahasiswa FISIP Unud sekaligus Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis dan Pendidikan Himapol FISIP Unud : 
Saya ingin menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf yang tulus atas tindakan saya di media sosial yang telah merugikan banyak pertama-tama saya ingin menyampaikan dukacita yang sangat mendalam atas berpulangnya almarhum. Kepergian almarhum merupakan bilangan yang sangat besar bagi banyak orang saya berdoa semoga almarhum mendapatkan tempat yang baik di sisi Tuhan yang Maha Esa serta keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan dan ketabahan dengan penuh penyesalan saya mengakui bahwa apa yang saya lakukan tidak pantas tidak berempati dan tidak menghormati suasana duka saya menyadari sepenuhnya bahwa tindakan tersebut bahwa telah menyakiti hati keluarga teman-teman almarhum serta banyak pihak lain saya bertanggung jawab penuh atas kesalahan saya ini dan menyatakan permohonan maaf sedalam dalamnya. 
Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana Mahasiswa FISIP 2025 sekaligus Wakil Kepala Departemen Minat dan Bakat Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra : 
Saya ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi di sini saya ingin meminta maaf terutama kepada keluarga korban termasuk kak Timoti dan saya ingin meminta maaf juga kepada pihak yang merasa tersinggung juga pihak yang dirugikan oleh perbuatan saya di sini saya berkomitmen untuk membenahi diri saya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama saya siap menerima sanksi dari organisasi yang saya ikuti dan dari pihak fakultas di sini sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya pada keluarga korban dan juga kepada mahasiswa sosiologi juga teman-teman almarhum. 
Vito Simanungkalit Mahasiswa FISIP Unud 2025 sekaligus Wakil Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra : 
Pertama-tama saya ingin berbelasungkawa yang sangat dalam kepada pihak keluarga Dari Timoti dan kerabat terdekat Timoti saya memohon maaf dengan ucapan dan ketikan saya yang memang sangat tidak layak yang saya lontarkan terhadap chat itu saya memohon maaf sedalam-dalamnya dan sebesar-besarnya saya seharusnya tidak melakukan itu tetapi saya mengakui bahwasanya itu kesalahan yang sangat berat dan saya siap menerima sanksi dari pihak mana pun termasuk dari pihak prodi universitas maupun dari fakultas saya tadi sudah melakukan sidang bersama BBM saya sudah di skor satu semestar akan mendapat nilai D dari fakultas dan dikeluarkan dari hima secara tidak hormat dan dilarang mengikuti kepanitiaan selanjutnya dengan kejadian ini merupakan tamparan keras bagi saya agar ke depannya mampu menjaga omongan dan lebih berempati dalam keadaan apapun. 
Putu Ryan Abel Perdana Tirta Mahasiswa FISIP angkatan 2023 sekaligus Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Mahasiswa FISIP Udayana : 
Saya Putu Ryan Abel Perdana Tirta selaku bagian dari adanya kericuhan yang sedang terjadi baik di internal kampus saya hingga sudah sampai melibatkan pihak stakeholder baik penggiringan opini publik dan sebagainya, izin untuk menyampaikan klarifikasi atas kericuhan yang sedang terjadi. Saya pribadi mengakui kesalahan saya tersebut dan meminta maaf sebesar-besarnya terhadap keluarga dan kerabat yang ditinggalkan.
Di sisi lain, adanya berita-berita yang sudah tersebar luas, bahwa tindakan yang saya lakukan tersebut terjadi setelah almarhum mengambil tindakan tragis tersebut. saya dengan kesadaran penuh sangat menyesal dengan tindakan yang sudah saya lakukan dan dengan besar hati saya menerima sanksi yang nantinya akan diberikan kepada saya. 
Termasuk konsekuensi dengan melepas segala atribut saya termasuk jabatan yang saya emban sebagai bagian dari ormawa. 
Pernyataan permintaan maaf dari keenam mahasiswa ini pun mendapatkan berbagai macam reaksi dari netizen dan beberapa menilai sanksi pengurangan nilai soft skill dari Unud sangat meringankan pelaku perundungan.
Sumber: tribunnews
Foto: VIRAL – Potret 6 mahasiswa Universitas Udayana Bali yang diduga telah membuly almarhum Timothy yang mengakhiri hidup dengan melompat dari lantai dua gedung kampus/ISTIMEWA/Tribunnews